Ilustrasi. (Foto: Corbis)
NEW YORK - Harga minyak mentah anjlok lebih dari tiga persen ke level terendahnya selama tujuh bulan terakhir. Kemerosotan ini akibat pasar yang masih khawatir akan krisis utang zona euro sehingga memicu risk appetite di pasar.
Harga untuk patokan minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) menuju penurunan bulanan terbesar mereka sejak krisis keuangan 2008. Turun di bawah level psikologis, karena para investor lebih memilih safe haven.
Krisis, juga telah menekan harga minyak mentah jenis Brent mendekati USD100 per barel. Padahal, pada awal Maret 2012 harga minyak mentah mencapai USD128 per barel. Ekuitas dan komoditas lainnya, termasuk platina logam industri dan tembaga, juga anjlok.
"Ini adalah tentang perlambatan global, kekhawatiran Eropa, dan kurangnya likuiditas," kata Chief Market Strategist and Founder of itrader.com LLC Richard Ilczyszyn, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (31/5/2012).
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli meorosot USD3,21 ke USD103,47 per barel, terendah sejak 16 Desember. Harga minyak brent turun lebih dari USD15 per barel pada Mei, menuju penurunan bulanan terbesar sejak Oktober 2008.
Sedangkan minyak mentah WTI untuk pengiriman Juli merosot USD2,94 per barel ke USD87,82 per barel. Angka ini merupakan penutupan terendah sejak 21 Oktober 2011. Pengiriman Juli telah mencatat kerugian sekira 17 persen untuk Mei, penurunan bulanan terbesar sejak Desember 2008.
Bensin AS RBOB dan minyak pemanas turun menjelang unutk pengiriman Juni, dengan bensin diperdagangkan di bawah rata-rata perdagangan 200 hari selama delapan sesi terakhir.
American Petroleum Institute mencatat persediaan minyak mentah AS turun 353 ribu barel pekan lalu. Stok minyak di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah WTI, turun 557 ribu barel setelah pembalikan pada pipa Seaway untuk mengambil minyak mentah dari Midwest ke Gulf Coast, AS.
Stok bensin naik 2,1 juta barel dan stok distilasi turun 1,3 juta barel. Stok minyak mentah telah diperkirakan turun 600 ribu barel, dan stok bensin diperkirakan akan turun 800 ribu barel, dengan stok distilasi terlihat datar, atau turun 100 ribu barel. (mrt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar