Berbicara tentang bulutangkis, Indonesia adalah salah satu negara yang paling diperhitungkan karena memiliki pemain-pemain bulutangkis terhebat. Kehebatan Indonesia di ajang kompetisi bulutangkis sudah santer terdengar sejak tahun 60an, ketika salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang bernama Tan Joe Hok berhasil menjuarai turnamen bulutangkis All England dan meraih medali emas Asian Games. Bahkan Tan Joe Hok telah berhasil membawa tim bulutangkis Indonesia untuk pertama kalinya menjuarai kompetisi Piala Thomas pada tahun 1958 bersama 6 atlet bulutangkis putra lainnya. Setelah itu, trend positif kompetisi bulu tangkis di kancah dunia terus diperlihatkan oleh para atlet Indonesia.
Pada tahun 60an dan 70an, Indonesia memiliki Rudy Hartono dan juga Tjun Tjun yang namanya sangat disegani oleh para pesaingnya di seluruh dunia karena torehan prestasi mereka yang sungguh mengagumkan. Selanjutnya, pada era tahun 80an, kita mempunyai Lim Swie King yang juga mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional lewat olah raga bulutangkis. Pada tahun 90an, trend positif tersebut terus berlanjut dengan munculnya semakin banyak nama pemain bulutangkis handal dari Indonesia. Kendati setelah itu prestasi bulutangkis Indonesia sempat menurun, namun kini para atlet bulutangkis Indonesia, seperti Taufik hidayat, Liliyana Natsir, Markis Kido, dan lain-lain, telah mulai bangkit untuk kembali meneruskan tradisi juara di cabang olah raga bulutangkis.
Siapa Yang Layak Menyandang Gelar Pemain Terbaik?
Jika ukuran untuk penyandang gelar pemain terbaik sepanjang masa adalah banyaknya torehan gelar juara, maka tak diragukan lagi bahwa Rudy Hartono layak untuk dinobatkan menyandang gelar tersebut. Rudy Hartono telah berhasil menjuarai kompetisi bulutangkis All England sebanyak 8 kali. Prestasi gemilangnya tersebut dia ukir mulai dari tahun 1968 hingga 1980. Torehan tersebut bahkan membuat namanya tercatat dalam buku Guiness Book of Record. Namun tentu saja setiap atlet yang berjaya memiliki tantangan tersendiri di masa kejayaannya. Susy Susanti dan Ricky Subagja juga layak untuk dinobatkan menyandang gelar pemain terbaik sepanjang masa apabila ukurannya adalah torehan gelar terlengkap dan level kesulitan kompetisi yang dihadapi. Susy dan Ricky tercatat sebagai atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil meraih gelar terlengkap, yakni mulai dari Indonesia Open, Jepang Open, All England, Grand Prix Final, hingga Olimpiade.
Memperbaiki Prestasi Bulutangkis Indonesia Masa Kini
Dengan panjangnya sejarah kemenangan Indonesia di ajang kompetisi bulutangkis lewat para atletnya yang melegenda, prestasi bulutangkis Indonesia yang sempat terpuruk kini harus mampu bangkit. Sebetulnya, tidak begitu penting untuk menentukan siapakah atlet terbaik sepanjang masa karena tentu setiap atlet telah menjadi pahlawan di eranya masing-masing. Masih banyak sekali nama pemain yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini karena memang saking banyaknya para atlet bulutangkis Indonesia yang berprestasi. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bisa menjadikan kemenangan para legenda di masa lalu sebagai inspirasi untuk mengembalikan kejayaan kita, bukan justru terlena karenanya.
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah penduduk terbesar. Dari sekian banyak penduduk yang tinggal di Indonesia, mereka pasti mempunyai cabang olahraga yang digemari. Bulutangkis boleh jadi merupakan salah satu cabang olahraga dengan jumlah penggemar cukup banyak di Indonesia.
Sebenarnya, sepakbola juga menjadi salah satu cabang olahraga yang juga mempunyai banyak penggemar dari seluruh penjuru Indonesia. Namun, berbeda dengan sepakbola, Indonesia mempunyai prestasi yang membanggakan di ranah internasional. Banyak atlet bulutangkis asal Indonesia yang mengukir prestasi di turnamen bulutangkis internasional.
Namun, prestasi atlet bulutangkis Indonesia beberapa tahun terakhir sedang merosot. Lagi-lagi masalah yang muncul berkaitan dengan kepengurusan bulutangkis nasional yang amburadul terutama di tingkat Pelatnas. Beberapa tahun terakhir bendera merah-putih jarang berkibar di turnamen bulutangkis internasional.
Masyarakat Indonesia menyadari betul mengenai hal ini dan perombakan mulai terjadi di kepengurusan nasional bulutangkis. Terpilihnya Gita Wirjawan sebagai ketua PBSI dirasa membawa angin segar di dunia bulutangkis Indonesia. Perombakan sistem kepelatihan pun dilakukan untuk menajamkan taji Indonesia di dunia bulutangkis internasional.
Alhasil, tahun 2013 ini atlet bulutangkis Indonesia mulai mengukir prestasi dengan merebut gelar di beberapa turnamen bergengsi yang diadakan di berbagai negara. Atlet bulutangkis yang kini dikawal oleh Rexy Mainaky sebagai pelatih kepala berhasil mengukir prestasi dan melambungkan kembali nama Indonesia di dunia bulutangkis dunia.
Raihan prestasi pertama muncul dalam gelaran Maybank Malaysia Open Super Series 2013 dengan memunculkan nama pasangan ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sebagai juara di nomor ganda putra. Selain itu, ada pula Sony Dwi Kuncoro yang meraih posisi runner up untuk nomor tunggal putra.
Para atlet bulutangkis muda juga mengukir prestasi lewat ajang Iran Fajr International Challenge 2013 dengan membawa gelar sebagai runner up untuk tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. Selain itu, gelar juara tunggal putra diraih oleh Riyanto Subagja sementara gelar juara ganda putra diraih oleh pasangan Wahyu Nayaka dan Ade Yusuf.
Di gelaran grand prix gold, ada nama Tommy Sugiarto yang menjadi runner up Yonex German Open grand Prix Gold 2013. Selain itu, ada pula pasangan ganda putra Angga Pratama dan Ryan Agung Saputra, pasangan ganda putri Vita Marissa dan Aprilsasi Putri Lejarsar Variella, serta pasangan ganda campuran Irfan Fadhilah dan Weni Anggraini yang menyabet gelar juara di ajang Yonex Australian Open Grand Prix Gold 2013.
Prestasi yang mengesankan datang dari pasangan ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang mampu meraih gelar juara di Djarum Indonesia Open Super Series 2013, Li-Ning Singapore Open Super Series 2013, dan Wang Lao Ji BWF World Champoinship 2013. Tentu nama pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir tidak boleh dilupakan setelah meraih gelar juara di Yonex All England 2013, Li-Ning Singapore Open Super Series 2013, dan Wang Lao Ji BWF World Championship 2013. Indonesia! Indonesia!